Menikah, waktu yang tepat?



Wanita itu seperti kopi yang selalu pahit, namun dengan gula dia menjadi nikmat, entah sedikit atau banyak itu sesuai selera penikmat.

Namun cinta kepada wanita seperti coklat, nikmat dan tidak pernah puas memakanya. tentu saja tetap pahit jika tanpa gula. tapi yang perlu dingat, terlalu banyak memakan coklat sangat tidak baik bagi kesehatan.

Menikah itu mencampur semuanya menjadi satu, istilah campur aduk. namun kurang lengkap jika hanya wanita dan cinta, seorang muslim masih membutuhkan agama, dan inilah susunya. Putih bersih dan suci.

Mencampur keempatnya adalah keahlian barista, coffe maker. Lalu apakah gula itu yang selalu menjadi pemanis dari semuanya? Mungkin gula adalah bersyukur, menerima atau apa adanya.

Tidak pernah ada waktu yang tepat untuk menikah, seperti halnya meminum kopi, kapan pun dimana pun asalkan menikmati tepatlah sudah.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Ceyron Louis

Masih sebagai manusia yang tersesat di tengah, antara salah paham yang tak berujung

0 comments:

Post a Comment