Menikah, Waktu dan Alasan.

Kapan Mau nikah? tiba-tiba pertanyaan tersebut terdengar, bukan dengan nada menganjurkan atau meledek, tapi murni keingintahuan seorang teman kepada temannya, tidak seperti mayoritas mahasiswa lain yang selalu bertanya dengan nada anjuran, sindiran atau hanya sekedar basa-basi.
Saya pun menjawab, "Ada sebuah nasehat yang masih terngiang di telinga: istrimu adalah cerminan dirimu, tafsiran saya: Jika masih belum puas dengan keadaan yang sekarang ini, maka menikah dalam waktu dekat akan mendatangkan ketidakpuasan yang berlebih". Namun tidak menjamin pula keadaan kedepan akan lebih baik dari sekarang. Tapi setidaknya, ada usaha untuk menjadi lebih baik, yang dengannya Allah akan mengitung dan melihat.

Dan yang terpenting tentang alasan serta waktu menikah, sebaiknya tidak karena sindiran, ejekan, anjuran, atau keirian yang hanya berlandaskan syahwat. Menikah itu harus karena kebutuhan; rohani dan jasmani, bukan hanya sebatas cinta. kalau hanya sebatas cinta, menurut raditya dika, cinta itu bisa kadaluarsa. Apalagi karena gengsi, yang disebabkan teman-teman seumuran sudah pada berumah tangga, bisa-bisa setelah gengsinya hilang, pernikahannya juga hilang, naudzubullah mindzalik.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Ceyron Louis

Masih sebagai manusia yang tersesat di tengah, antara salah paham yang tak berujung

0 comments:

Post a Comment