Semuanya berawal dari Identitas




Setiap manusia memiliki identitasnya masing-masing, kartu identitas misalnya; di sana tertulis lengkap dari nama hingga agama. Ada lagi identitas lainya yang berupa: title belajar, keahlian/ketrampilan, pangkat, kekuasaan, dll.  Guna identitas adalah memberi gambaran  perbedaan antara  manusia yang satu  dengan manusia yang lain. Setelah terjadinya perbedaan tersebut, muncullah yang namanya eksistensi; keberadaan, kehadiran, atau presensi.

Dianggap berada, artinya:dianggap  nyata dan ada di dunia dengan segala keadaan dan kemampuan,  Dihargai, artinya: keberadaannya sebagai manusia dianggap memiliki peran, entah dalam skala kecil atau besar,  dua hal ini  merupakan kebutuhan dan kepentingan seorang manusia. Untuk mewujudkan 2 hal tersebut dibutuhkan  'siasat'. Jika tidak, eksistensi tidak akan pernah tercapai. 

Terkadang, menunjukkan identitas sering kali menjadi candu dan berakhir dengan saling sikut sana-sini. Candu karena apa yang nikmat selalu menggiurkan untuk diulangi. Saling menyikut; karena persaingan antara 2 identitas yang sama, selalu dilakukan secara tidak sportif,  sebab seorang manusia rela berbuat apapun, tanpa peduli lagi dengan norma agama ataupun sosial untuk sebuah eksistensi diri.

Setelah adanya identitas, tidak ada salahnya bagi seorang manusia bersiasat guna mewujudkan eksistensi,. Namun ketika semuanya berakhir dengan  tidak harmonis di sana pasti ada kesalahan.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Ceyron Louis

Masih sebagai manusia yang tersesat di tengah, antara salah paham yang tak berujung

0 comments:

Post a Comment