Kesalahannya berasal dariku
SUATU hari, Mahatma Gandhi mengajak anaknya Arun Gandhi ke suatu tempat. Mahatma hari ini akan memberikan satu ceramah di daerah yang sangat jauh dari tempat tinggalnya.
Sambil menunggu ayahnya ceramah, Arun membawa mobilnya ke bengkel. Ternyata membetulkan mobil hanya memerlukan waktu sebentar. Untuk menghabiskan waktu menunggu ayahnya yang sedang ceramah, Arun pergi menonto bioskop.
Keasyikan menonton bioskop, Arun lupa harus menjemput ayahnya. Tergopoh-gopong Arun segera ke tempat ayahnya berceramah. Ketika sampai, ayahnya sudah menunggunya.
Entah karena alasan malu atau takut, Arun berbohong bahwa ia menunggu mobil diperbaiki di bengkel.
Namun tanpa sepengetahuannya, ternyata Mahatma menelefon bengkel lebih dahulu, sehingga sang ayah tahu Arun berbohong.
Mahatma tertunduk sedih. Sambil menatap Arun, sang ayah berkata, “Arun, sepertinya ada sesuatu yang salah dengan ayah dalam mendidik dan membesarkan kamu, sehingga kamu tidak punya keberanian untuk berbicara jujur kepada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, biarlah ayah pulang dengan berjalan kaki sambil merenungkan di mana letak kesalahannya.”
Ketika menceritakan kisah tersebut, Arun berkata: “Sungguh saya begitu menyesali perbuatan saya tersebut. Sejak saat itu seumur hidup, saya selalu berkata jujur pada siapapun.”
“Seandainya saja saat itu ayah menghukum saya, mungkin saya akan menderita atas hukuman itu, dan mungkin hanya sedikit saja menyadari kesalahan saya. Tapi dengan tindakan mengevaluasi diri yang dilakukan ayah, meski tanpa kekerasan, justru memiliki kekuatan luar biasa untuk mengubah diri saya sepenuhnya,” sesalnya.
Arun dewasa kemudian menjadi seorang dokter. []
Sumber: www.islampos.com
ABOUT THE AUTHOR
Masih sebagai manusia yang tersesat di tengah, antara salah paham yang tak berujung
0 comments:
Post a Comment