Perbedaan kadang berasa risih



"Mana jenggotnya?", sebuah pertanyaan yang selalu ditanyakan kepada mahasiswa indonesia di Saudi khususnya Madinah, pertanyaan ini terkadang ditujukan kepada sebagian kawan yang tidak berjenggot/berjengkot namun tidak lebat. Namun ketika mereka melihat ada yang berjenggot lebat pertanyaan yang lain pun muncul "wah, sekarang sudah berubah ya? jenggotnya lebat". Entahlah, mungkin hanya basa-basi untuk mencairkan suasana.

Fenomena ini biasa terjadi dikalangan mahasiswa muslim Indonesia, dengan berbagai niat-latar belakang-; risih melihat jenggot, heran melihat mahasiswa saudi tidak berjenggot, mengganggap jenggot lebat keluar dari tatanan kemoderatan, menemukan celah untuk serangan balik, penasaran-keingintahuan alasan-, dan lain-lain.

Jika berpegang pada "apa yang tampak tidak terlalu penting dari pada apa yang tidak tampak" Lalu, mengapa mempertanyakanya?Seakan sesuatu yang menyelisihi dianggap perlu untuk sedikit dikomentari/disinggung, namun jika mendapatkan alasan malah merasa tergurui. Memang manusiawi, apalagi jika yang ditanya menjawab dengan tidak hikmah. Jika sudah begini, siapakah yang dikatakan mempertajam?

Jenggot disini hanya sebagai contoh perselisihan yang terjadi, masih banyak lagi contoh-contoh yang lain. Intinya, selama masih sama-sama diam, maka akan baik-baik saja. Namun jika ada yang memulai lalu salah satunya merasa tidak puas dengan endingnya, maka berakhir dengan tidak baik-baik, karena salah satu pihak tidak merasakan klimaks-kepuasan dari pernyataan yang ditanyakan/dikomentari/disinggung.

Sumber gambar :desa warna

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Ceyron Louis

Masih sebagai manusia yang tersesat di tengah, antara salah paham yang tak berujung

0 comments:

Post a Comment