Ajaran baru bernama pola pikir.
Sebuah agama selalu terdiri dari ajaran dan sebuah ajaran setidaknya selalu terbagi menjadi 2 hal, ibadah dan keyakinan. Mengenai islam, dalam tata cara beribadah selalu bercabang menjadi 4 madzab besar, Hanafi, Maliki, Syaifii dan Hanbali. Sedang dalam keyakinan bercabang menjadi 2 madzab, Salaf dan Khalaf. Namun akhir-akhir ini, entah kapan awal mulanya, muslim mencabangkan ajarannya lagi dengan menambahkan pola pikir. Dan sayangnya, tentang pola pikir tadi, banyak bermuara pada ideologi kelompok. Jadi setelah memilih bermadzab dalam ibadah dan aqidah, mereka merasa perlu untuk bermadzab dalam pola pikir, lalu kemudian masalah yang sama akan timbul, pengakuan akan pola pikir mana yang terbenar.
Yang dimaksud pola pikir di sini adalah lebih kepada hal-hal sosial yang sebenarnya bebas terbatasi dalil-dalil ibadah dan keyakinan, namun mereka para penambah tadi mempersempitnya lagi dengan keharusan berpola seperti ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam suatu kelompok tertentu. Mungkin karena alasan inilah timbul kelompok yang tidak menyukai untuk berkelompok atau bahkan mengharamkan berkelompok.